EVALUASI MEDIA PEMBELAJARAN

Evaluasi merupakan bagian integral dari suatu proses instruksional. Tujuan dari evaluasi media pembelajaran antara  lain:

  1. Menentukan apakah media pembelajaran itu efektif
  2. Menentukan apakah media itu dapat diperbaiki atau ditingkatkan
  3. Menetapkah apakah media itu cost-efective dilihat dari hasil belajar siswa
  4. Memilih media pembelajaran yang sesuai untuk dipergunakan dalam proses belajar didalam kelas
  5. Menentukan apakah isi pelajaran sudah tepat disajikan dengan media tersebut
  6. Menilai kemampuan guru menggunaka media pembelajaran
  7. Mengetahui apakah media pembelajaran itu benar-benar memberi sumbangan terhadap hasil belajar seperti yang dinyatakan
  8. Mengetahui sikap siswa terhadap media pembelajaran

Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diskusi kelas dan kelompok interviw perorangan, observasi mengenai perilaku siswa, dan evalusai media yang telah tersedia.

Evaluai bukan akhir dar siklus pembelajaran, tetapi ia merupakan aal dari suatu siklus pembelajaran berikutnya.

Kriteri dalam mereviw perangkat lunak media pembelajaran yang berdasarkan kepada kualitas

  1. Kualitas isi dan  tujuan
    1. Ketepatan
    2. Kepentingan
    3. Kelengkapan
    4. Keseimbangan
    5. Minat / perhatian
    6. Keadilan
    7. Kesesuaian dengan situasi siswa
  2. Kualitas instruksional
    1. Memberikan kesempatan belajar
    2. Memberikan bantuan untuk belajar
    3. Kualitas memotivasi
    4. Fleksibilitas instruksionalnya
    5. Hubungan dengan program pembelajaran lainnya
    6. Kualitas sosial interaksi instruksionalnya
    7. Kualitas tes dan penilaiannya
    8. Dapat memberi dampak bagi siswa
    9. Dapat memberi dampak bagi guru dan pembelajarannya
  3. Kualitas teknis
    1. Keterbacan
    2. Mudah digunakan
    3. Kualitas tampilan / tayangan
    4. Kualitas penanganan jawaban
    5. Kualitas pengelolaan programnya
    6. Kualitas pendokumentasiannya

Prosedur / tahapan evaluasi media pembelajaran

  1. Evaluasi satu lawan satu

Evaluasi media tahap satu lawan satu atau yang disebut dengan istilah one to one evaluation, dilaksanakan dengan cara cara memilih satu atau lebih siswa yang dapat mewakili populasi target dari media yang anda buat. Sajikan media tersebut kepada mereka secara individual. Kedua orang tersebut hendaknya satu dari populasi taret yang kemampuan umumnya sedikit dibawah rata-rata dan satu orang lagi diatas rata-rata.

Prosedur evaluasi media tahap satu lawan satu ini adalah sebagai berikut:

  1. Jelaskan kepada siswa bahwa anda sedang merancang suatu media baru dan anda ingin mengetahui bagaimana reaksi mereka terhadap media yang dibuat tersebut.
  2. Sampaikan bahwa apabila mereka berbuat salah bukan karena kekurangan mereka tetapi karena kekurangsempurnaan media tersebut yang perlu diperbaiki.
  3. Usahakan agar mereka bersikap relaks dan bebas mengemukakan pendapatnya tentang media tersebut.
  4. Selanjutnya, berikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan dan pengalaman siswa terhadap topik yang dimendiakan.
  5. Sajikan media dan catat berapa lama waktu yang anda butuhkan atau dibutuhkan siswa untuk menyajikan / mempelajari media tersebut. Catat pula reaksi siswa dan bagian yang sulit untuk dipahami.
  6.  Berikan tes yang mengkur keberhasilan media tersebut (post test)
  7. Analisis informai yang terkumpul

2. Evaluasi kelompok kecil

Pada tahap ini, media perlu dicobakan pada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Siswa yang dipilih hendaknya mencerminkan karakteristik populasi. Usahakan sampel tersebut terdiri dari siswa yang kuran pandai, sedang, dan pandai, laki-laki dan perempuan, berbagai usia dan latarbelakang.

Prosedur yang perlu ditempuh, adalah:

  1. Jelaskan bahwa media tersebut berada pada tahap formatif dan memerlukan umpan balik untuk menyempurnakannya
  2. Berikan tes awal (pra test) untk mengukur kemampuan dan pengetahuan siswa tentang topik yang dimediakan
  3. Sajikan media atau minta kepada siswa untuk mempelajari media tersebut
  4. Catat waktu yang diperlukan untuk semua bentuk umpan balik (langsung ataupun tidak langsung) selama penyajian media
  5. Berikan tes untuk mengetahui sejauh mana tujuan bisa tercapai (post test)
  6. Berikan kuisioner dan minta siswa untuk mengisinya, apabila mungkin adakan diskusi yang mendalam dengan beberapa siswa.
  7. Analisis data-data yang terkumpul.

Atas dasar umpan balik semua ini media disempurnakan.

3. Evaluasi lapangan (field evaluation)

Adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan, usahakan memperoleh situasi yang semirip mungkin dengan situasi yang sebenrnya. Setelah melalui dua tahap evaluasi tentulah media yang kita buat sudah mendekati kesempurnaannya, namun dengan itu masih harus dibuktikan. Melalui evaluasi lapangan itulah kebolehan media yang kita buat itu diuji.

Pilihlah sekitar 30 siswa dengan berbagai karekteristik (tingkat kepandaian, kelas, latarbelakang, jenis kelamin, usia, kemajuan belajar, dsb) sesuai dengan karekteristik populasi sasaran.

Prosedur pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

  1. Mula-mula, pilih siswa yang benar-benar mewakili populasi target
  2. Jelaskan maksud uji lapangan kepada siswa dan hal yang diharapkan di akhir kegiatan
  3. Berikan tes awal untuk mengukur sejauh mana pengetahuan dan ketrampilan siswa terhadap topik yang dimedikan
  4. Sajikan media tersebut kepada mereka, bentuk penyajian tetu sesuai dengan rencana pembuatannya. Untuk prestasi kelompok besar, untuk kelompok kecil atau belajar mandiri
  5. Catat semua respon yang muncul dari siswa selama sajian. Begitu pula waktu yang diperlukan
  6. Berikan tes untuk mengukur seberapa jauh pencapaian hasil belajar siswa setelah sajian media tersebut. Hasil tes ini dibandingkan dengan hasil tes awal akan menunjukkan seberapa efektif dan efisisen media yang anda buat tersebut
  7. Berkan kuisioner untuk mengetahui pendapat atau sika mereka terhadap media tersebut dan sajuian ang diterimanya
  8. Ringkas dan analissi data yang anda peroleh dengan kegiatan tadi, kemampun aal, skor tes awal dan tes akhir, waktu yang diperlukan, perbikan bagian-bagian yang sulit, dan pengayaan yang diperluka, kecepatan sajian dsb
  9. Atas dasar itu media diperbaiki dan semai]kin disempurnakan.

SUMBER:

Rudi Susilana, Media pembelajaran, Bandung: CV wacana Prima, 2007